JAKARTA: Sambutan Hari Pers Nasional (HPN) Indonesia 2024 melakar sejarah bagi delegasi media Malaysia, apabila berkesempatan bertemu dan berinteraksi dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo di sini semalam.
Puncak Peringatan HPN itu diadakan di Econventional Hall Ecopark Ancol, metropolitan Jakarta.
Seusai perasmian, delegasi Malaysia berkumpul menunggu Jokowi dan sejurus kemudian, beliau datang bersalaman dengan setiap anggota delegasi yang diketuai Presiden ISWAMI Malaysia, Ashwad Ismail.
Seperti biasa, Jokowi melayani permintaan anggota delegasi untuk berswafoto setelah selesai gambar berkumpulan.
Terdahulu dalam ucapannya, Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap seluruh insan pers (media) khususnya di Indonesia yang telah konsisten menemani masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi.
“Terima kasih kepada seluruh insan pers yang secara konsisten menemani masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi. Saya juga berterima kasih kepada pers yang turut mengawal Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 yang baru saja kita jalani,” katanya.
Secara khusus, Presiden menitipkan dua pesan kepada insan pers di Indonesia.
Pertama, beliau mengharapkan agar pers tetap menjadi salah satu pilar penjaga demokrasi dan menjadi rumah bersama untuk menjernihkan informasi.
“Beritakanlah fakta-fakta apa adanya, tapi bukan mengada-ada, bukan asumsi-asumsi, bukan seolah-olah ada,” ujarnya.
Kedua, Presiden meminta agar perusahaan pers di dalam negeri dapat memikirkan langkah-langkah yang konkrit dan strategi serta terus melakukan inovasi di tengah ketidakpastian global.
“Saya sangat berharap perusahaan pers dapat memikirkan langkah-langkah konkrit dan strategis, terus melakukan inovasi agar adaptif dalam merespons perubahan zaman, mampu berdiri tegak secara mandiri di tengah gempuran persaingan global,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi turut menegaskan bahwa ia sangat menghormati kebebasan pers, kebebasan berekspresi, serta kebebasan berpendapat di tanah air.
“Saya juga sering dikritik tajam, ada gambar wajah saya yang unik-unik, yang aneh-aneh di sampul-sampul media, di sampul majalah, di media sosial, dan ramai sekali, aneh-aneh, tapi tidak apa-apa, tidak ada masalah buat saya. Ini bagian dari penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan kebebasan bersuara,” katanya.
Antara anggota delegasi Malaysia termasuk Ketua Pengarang Utusan Borneo. Datuk Lichong Angkui, Ketua Pengarang BERNAMA, Nurul Afida Kamaludin dan Pengarang Urusan NSTP, Datuk Ahmad Zaini Kamaruzzaman.
Turut sama Setiausaha Akhbar kepada Menteri Komunikasi, Nur Hanim Mohd Muhili; Pengarang Kumpulan Berita dan Hal Ehwal Semasa Rangkaian Media Prima Berhad, Kamaruddin Mape serta Setiausaha Agung ISWAMI Malaysia yang juga Ketua Penyiaran (TV dan Radio) BERNAMA, Mohd Shukri Ishak.
Yang lain termasuk Ketua Pengarang Utusan TV, Datuk Zulkefli Hamzah dan Pengarah Sarawak Media Group/CEO Suara Sarawak dan New Sarawak Tribune, Datuk Dr Jeniri Amir.